Siapa Evie Tamala?
Rasanya tak perlu dijelaskan lagi, siapa sebenarnya seorang Evie Tamala. Bukan maksud takabur ( karena kepribadian Evie Tamala tidaklah seperti itu ), tapi sesungguhnya sudah terlalu banyak informasi tentang siapa seniman dangdut sarat prestasi ini, diantaranya bisa dibaca di
kapanlagi atau wikipedia
Sejak kapan mulai mengagumi Evie Tamala?
Saya mulai benar-benar merasa kagum ( ngefans ) dengan Evie Tamala sejak tahun 1989, saat lagu Dokter Cinta begitu booming.
Apa buktinya kalau mengagumi Evie Tamala?
*Sejak album Dokter Cinta meraih sukses, saya terus berusaha untuk mengoleksi setiap album yang dikeluarkan oleh Evie Tamala. Album pertama yang saya miliki adalah Dokter Cinta ( meskipun sekarang kondisinya sudah ‘mengenaskan’ lantaran diputer berulang-ulang, maklum saat itu belum mengenal cd, jadi pita kaset menjadi kusut karena saking seringnya di putar ). Untuk dua album sebelumnya ( Sesuap Nasi dan Tang Ting Tong Dher ) tak sempat saya miliki. Sejak Dokter Cinta inilah maka kemudian hampir setiap album yang dikeluarkan selalu saya koleksi ( hampir, artinya ada beberapa yang terlewat juga, atau akhirnya sekarang sudah tidak saya miliki, baik itu karena rusak atau dipinjam dan tak pernah kembali ). Sampai saat ini lebih dari 20 kaset ( baik album maupun seleksi ), dan beberapa VCD yang saya koleksi.
*Tak cukup dengan mengoleksi kaset dan VCD, ‘demi’ mengkukuhkan kekaguman saya pada tokoh yang meski tak memiliki obsesi menjadi idola ini, namun menurut saya patut dijadikan acuan, karena beberapa sebab, yaitu penampilan dan kepribadian yang santun disamping prestasinya yang cemerlang. Ketika anak pertama saya lahir, Alhamdulillah sesuai dengan harapan saya, seorang perempuan. Bidadari mungil nan cantik itu aku beri nama Evi Sabila Suryani. Bagi orang kebanyakan, mungkin nama ini biasa-biasa saja, tapi tidak bagi saya juga istri saya.
Nama Evi sengaja saya ambil dari nama Evie ( dengan tidak menyertakan huruf ‘e’, karena tidak pede dan tidak ingin ketahuan njiplaknya ).
Kemudian, Sabila saya ambil dari judul lagu Evie Tamala di album Sayang dan Kasmaran. Saya begitu tersentuh saat pertama kali mendengar lagu Sabila dan Sabila 2 yang dikarang dan dibawakan sendiri oleh Evie Tamala dengan penghayatan sepenuh jiwa.
Terakhir Suryani, lagi-lagi masih mengambil dari nama sang idola ( nama asli Evie Tamala adalah Cucu Suryaningsih ). Sengaja kami hanya mengambil ‘Suryani’ dengan sedikit otak-atik bahwa nama awalan saya adalah Nur…sedang istri Sunar…..yang ( meski sedikit memaksa ) keduanya berarti sinar/cahaya. Nur dalam bahasa Arab berarti cahaya, sedang Sunar dalam bahasa Jawa adalah juga sinar/cahaya ( hehehehe…….maksa.com ). Dari berbagai alasan tersebut, maka dengan ‘bangga’ purti pertama kami tersebut kam beri nama Evi Sabila Suryani.
*Blog! Setelah cukup lama mondar-mandir di dunia maya, akhirnya saya ‘terdampar’ juga di dunia blogging. Blog pertama saya di multiply yaitu Abi Sabila. Selain itu saya juga mencoba membuat grup di multiply yaitu Pesona Evie Tamala. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya saya juga mencoba ‘pindah’ rumah dari multiply ke blogspot seperti sekarang ini.
Apa keuntungan yang didapat dari mengagumi Evie Tamala?
Buat saya, bukan apa yang akan saya dapat dari seorang Evie Tamala, karena bukan itu yang melatar belakangi. Bagi saya, musik adalah satu kebutuhan jiwa. Ada kalanya jiwa merasa mendapatkan kenyamanan ketika menikmati alunan musik, dan itu saya dapatkan ketika mendengarkan karya-karya Evie Tamala. Jadi, kenyamanan inilah yang menjadikan saya tetap mengagumi Evie Tamala, meskipun seandainya Evie Tamala tak pernah tau atau menyadari hal ini.
Rasanya tak perlu dijelaskan lagi, siapa sebenarnya seorang Evie Tamala. Bukan maksud takabur ( karena kepribadian Evie Tamala tidaklah seperti itu ), tapi sesungguhnya sudah terlalu banyak informasi tentang siapa seniman dangdut sarat prestasi ini, diantaranya bisa dibaca di
kapanlagi atau wikipedia
Sejak kapan mulai mengagumi Evie Tamala?
Saya mulai benar-benar merasa kagum ( ngefans ) dengan Evie Tamala sejak tahun 1989, saat lagu Dokter Cinta begitu booming.
Apa buktinya kalau mengagumi Evie Tamala?
*Sejak album Dokter Cinta meraih sukses, saya terus berusaha untuk mengoleksi setiap album yang dikeluarkan oleh Evie Tamala. Album pertama yang saya miliki adalah Dokter Cinta ( meskipun sekarang kondisinya sudah ‘mengenaskan’ lantaran diputer berulang-ulang, maklum saat itu belum mengenal cd, jadi pita kaset menjadi kusut karena saking seringnya di putar ). Untuk dua album sebelumnya ( Sesuap Nasi dan Tang Ting Tong Dher ) tak sempat saya miliki. Sejak Dokter Cinta inilah maka kemudian hampir setiap album yang dikeluarkan selalu saya koleksi ( hampir, artinya ada beberapa yang terlewat juga, atau akhirnya sekarang sudah tidak saya miliki, baik itu karena rusak atau dipinjam dan tak pernah kembali ). Sampai saat ini lebih dari 20 kaset ( baik album maupun seleksi ), dan beberapa VCD yang saya koleksi.
*Tak cukup dengan mengoleksi kaset dan VCD, ‘demi’ mengkukuhkan kekaguman saya pada tokoh yang meski tak memiliki obsesi menjadi idola ini, namun menurut saya patut dijadikan acuan, karena beberapa sebab, yaitu penampilan dan kepribadian yang santun disamping prestasinya yang cemerlang. Ketika anak pertama saya lahir, Alhamdulillah sesuai dengan harapan saya, seorang perempuan. Bidadari mungil nan cantik itu aku beri nama Evi Sabila Suryani. Bagi orang kebanyakan, mungkin nama ini biasa-biasa saja, tapi tidak bagi saya juga istri saya.
Nama Evi sengaja saya ambil dari nama Evie ( dengan tidak menyertakan huruf ‘e’, karena tidak pede dan tidak ingin ketahuan njiplaknya ).
Kemudian, Sabila saya ambil dari judul lagu Evie Tamala di album Sayang dan Kasmaran. Saya begitu tersentuh saat pertama kali mendengar lagu Sabila dan Sabila 2 yang dikarang dan dibawakan sendiri oleh Evie Tamala dengan penghayatan sepenuh jiwa.
Terakhir Suryani, lagi-lagi masih mengambil dari nama sang idola ( nama asli Evie Tamala adalah Cucu Suryaningsih ). Sengaja kami hanya mengambil ‘Suryani’ dengan sedikit otak-atik bahwa nama awalan saya adalah Nur…sedang istri Sunar…..yang ( meski sedikit memaksa ) keduanya berarti sinar/cahaya. Nur dalam bahasa Arab berarti cahaya, sedang Sunar dalam bahasa Jawa adalah juga sinar/cahaya ( hehehehe…….maksa.com ). Dari berbagai alasan tersebut, maka dengan ‘bangga’ purti pertama kami tersebut kam beri nama Evi Sabila Suryani.
*Blog! Setelah cukup lama mondar-mandir di dunia maya, akhirnya saya ‘terdampar’ juga di dunia blogging. Blog pertama saya di multiply yaitu Abi Sabila. Selain itu saya juga mencoba membuat grup di multiply yaitu Pesona Evie Tamala. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya saya juga mencoba ‘pindah’ rumah dari multiply ke blogspot seperti sekarang ini.
Apa keuntungan yang didapat dari mengagumi Evie Tamala?
Buat saya, bukan apa yang akan saya dapat dari seorang Evie Tamala, karena bukan itu yang melatar belakangi. Bagi saya, musik adalah satu kebutuhan jiwa. Ada kalanya jiwa merasa mendapatkan kenyamanan ketika menikmati alunan musik, dan itu saya dapatkan ketika mendengarkan karya-karya Evie Tamala. Jadi, kenyamanan inilah yang menjadikan saya tetap mengagumi Evie Tamala, meskipun seandainya Evie Tamala tak pernah tau atau menyadari hal ini.
( gambar diambil dari site evitamala.com )
2 September 2012 pukul 09.22
mba Evi Tamala ini emang mantap. punya wajah cantik dan suaranya merdu...
aku kenal dangdut dan menyukai dangdut karena mba evi...
20 Desember 2013 pukul 16.22
Di toko kaset mana? saya ingin membeli cd/vcd album terbaru evie tamala?
20 Desember 2013 pukul 16.27
saya pengagum lagu-lagu evie tamala. saya mengharapkan lagu berjudul KANGEN yg terdapat pd album DOKTER CINTA dimunculkan.